Breaking News

Minggu, 12 Juni 2016

Misteri kutukan Kursi Antik


Di sebuah perkampungan kecil di Thirsk, dalam daerah North Yorkshire, Inggris, ada sebuah museum yang menempatkan berbagai barangan lama yang mempunyai sejarah tersendiri.

Thomas Busby Chair

Diantara barang yang menjadikan museum itu terkenal ke serata dunia adalah sebuah kursi antik. Kursi tersebut digantung tinggi diatas dinding. Tujuannya untuk menghalang pengunjung untuk duduk di atas kursi tersebut.
Jika dilihat sekilas, tidak ada yang istimewa mengenai kursi kayu itu. Namun, tidak banyak yang tahu sejarah silam kursi itu yang dikatakan telah 'membunuh' banyak dikalangan orang yang berani duduk diatasnya.
Kisah kursi yang dikatakan telah disumpah ini bermula pada tahun 1702. Seorang lelaki bernama Thomas Busby, dijatuhkan hukuman mati kerana telah membunuh ayah mertuanya, Daniel Auty dalam sebuah pertengkaran.
Dalam perjalanan ke tempat hukuman, Thomas diberikan satu permintaan terakhir. Dia meminta untuk berhenti di sebuah pub yang menjadi tempat kegemarannya.
Thomas duduk di atas kursi kesukaannya itu sambil menikmati minuman terakhir. Sewaktu bangun, Thomas bersumpah barang siapa yang berani duduk di atas 'kursinya' itu, kematian akan memburu mereka. Dia dikenakan hukuman gantung setelah itu.
Setelah kematiannya, pub tersebut dikenal dengan nama Busby Stoop Inn yang diambil dari nama Thomas Busby.
Ketika itu, tiada siapa pun yang mengambil serius tentang kutukan yang telah diucapkan oleh Thomas. Namun, sebagai tanda menghormati si mati, mereka mengambil keputusan untuk tidak duduk di kursi tersebut.
Sewaktu Perang Dunia Kedua, ada sebuah camp tentara udara yang terletak berhadapan dengan pub tersebut. Kebanyakan tentara yang datang dan minum di pub itu tidak berani duduk di atas kursi 'berhantu' itu. Ini karena beberapa orang dari tentera yang pernah duduk di situ akhirnya menjadi korban di medan perang.
Pada tahun 1967, dua orang pilot tentara udara diraja yang duduk di kursi itu juga menemui ajal setelah mendapat kecelakaan dalam perjalanan pulang dari pub tersebut.
Korban lainnya termasuk seorang pembersih corong asap yang ditemui mati tergantung keesokkan harinya setelah duduk di atas kursi tersebut.

Busby Stoop Inn

Seorang wanita yang bekerja di pub itu pula jatuh tersadung mengenai kaki kursi itu. Dia juga terkena imbas sumpahan mati akibat pendarahan diotak tidak lama kemudian.

Pada tahun 1968, Tony Earnshow mengambil alih pub tersebut. Dia yang langsung tidak percaya dengan legenda terkutuk ini tidak mengindahkan cerita yang didengar dari penduduk setempat berkaitan kursi kutukan itu.
Pada mulanya dia mendengar dua orang pria yang saling berdebat untuk duduk di atas kursi kutukan itu. Akhirnya, kedua orang tersebut mendapatkan kecelakaan dimobil  yang tumpangi menaberak sebuah pohon. Keduanya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Tony juga menyaksikan bagaimana sekumpulan pekerja yang datang ke pub itu berdebat dengan seorang pekerja lain untuk duduk di atas kursi itu. Tidak lama kemudian, pemuda tersebut jatuh dari atap yang sedang diperbaikinya lalu menemui ajal.
Melihat keadaan itu, Tony menjadi takut lalu segera menyimpan kursi itu ke ruang bawah tanah. Dia tidak mau ada orang lain terus menjadi korban kursi terkutuk itu lagi.

Tahun 1978, seorang pengantar bir yang kebetulan sedang menyimpan stok ke ruang bawah tanah secara tidak sengaja duduk diatas kursi itu untuk melepaskan lelah. Dia memberitahu Tony betapa nyamannya kursi itu. Malangnya, dia terbunuh dalam kemalangan hanya beberapa jam setelah meninggalkan pub tersebut.
Tidak tahan melihat orang yang tidak bersalah mati karena kursi berhantu itu, Tony bertindak menyerahkan kerusi tersebut ke museum Thirsk dengan syarat, siapa pun tidak dibenarkan duduk diatasnya.
Karena itu, sejak 30 tahun yang lalu, pihak museum telah menggantung kursi tersebut di dinding supaya tidak ada yang akan mendudukinya lagi.

Thomas Busby Chair in Muzium

Melihat banyak kematian misteri menimpa orang yang duduk di atas kursi tersebut, sebuah produser perfilman dari Jepang telah meminta kebenaran untuk coba duduk di kursi itu pada tahun 2004.
Tujuannya mungkin untuk mengetahui sejauh mana kebenaran tentang kursi kutukan Thomas. Namun, ia tidak mendapati kebenaran dari pihak museum.
Yang menjadi persoalan sehingga kini, benarkah kursi itu membawa kemalang akibat kutukan Thomas Busby?
Atau segala yang terjadi hanyalah sekedar kebetulan?
Designed By Published.. Blogger Templates