Kisah Misteri Hantu Tallu Ana yang Terkenal Iseng di Sulawesi Selatan
Salah satu kisah hantu iseng di Nusantara yang cukup terkenal. Tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan adalah legenda hantu Tallu Ana. Sosok hantu ini cukup terkenal diantara beberapa jenis hantu khas daerah Sulawesi Selatan. Bahkan daerah metropolitan yang cukup ramai pun masih santer cerita tentangnya. Sebenarnya keisengan macam apa sih yang dilakukan hantu legendaris tallu ana ini? Simak ulasannya dibawah:
Hantu yang isengnya mirip hantu wewe gombel
Bisa dibilang legenda hantu Tallu ana ini sendiri memiliki kemiripan cerita dengan sosok hantu Nusantara yang lebih terkenal, yaitu wewe gombel. Kemiripan yang kedua sosok astral ini miliki adalah keisengan mereka yang suka “menyembunyikan anak-anak”. Hantu Tallu ana yang terkenal di Provinsi asal makanan tradisional Kapurung ini ternyata sering menyembunyikan anak kecil. Entah karena mereka suka main sama anak kecil atau bagaimana. Beberapa daerah seperti Sinjai Barat, Bulukumpa, Kambuno pernah menjadi lokasi target operandinya. Namun jangan salah, modus dan kronologi penculikan anak-anak yang dilakukan hantu Tallu Ana berbeda dengan wewe gombel lho.
Kalau wewe gombel, biasanya menculik anak kecil yang bandel dan masih bermain di luar pada malam hari. Dan cara menemukan anak yang disembunyikan wewe gombel tersebut konon adalah dengan memainkan musik tabuhan. Musik itu akan membuat hantu wewe gombel menari dan membuat anak yang disembunyikan olehnya muncul kembali.
Berbeda dengan hantu talu. Menurut beberapa penuturan sumber cerita legenda hantu wanita ini mengatakan bahwa Tallu Ana biasanya menyembunyikan anak-anak yang diculiknya selama maksimal 3 hari. Tidak ada cara untuk menemukan anak yang hilang tersebut dengan media musik tabuhan seperti dalam kasus wewe gombel. Namun ada pula beberapa kasus dimana anak yang hilang bisa muncul dalam kurun waktu 1 x 24 jam. Itupun dengan bantuan orang pintar atau pemuka agama setempat.
Asal usul hantu tallu ana yang mengerikan
Nama legenda hantu Tallu ana itu sendiri memiliki arti “tiga anak”. Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa nama ini diambil dari jangka waktu “3 hari” hantu ini menyembunyikan anak-anak. Namun usut punya usut, ternyata asal usul hantu khas sulawesi Selatan ini memiliki banyak versi yang mengerikan. Versi pertama mengatakan bahwa cerita hantu Tallu Ana ini sebenarnya lebih lama dari yang diperkirakan. Menurut para pakar demonologi, kisah hantu Tallu ana ini beracuan kepada satu wanita siluman yang dulu di takuti di daerah Sulawesi Selatan. Konon di zaman dahulu, penduduk daerah yang dikuasai oleh Siluman tersebut harus mengorbankan 3 orang anak untuk dijadikan tumbal. Kepercayaan tersebut secara turun temurun diwariskan kepada generasi berikutnya hingga sekarang.
Versi lain dari kisah legenda hantu Tallu Ana ini menyatakan bahwa asal usul dari hantu ini merupakan arwah seorang wanita yang suaminya mempraktikkan pesugihan. Konon di zaman dahulu, daerah Sulawesi Selatan banyak sekali yang melakukan ilmu pesugihan dimana hal itu kemudian memakan tumbal anak-anak. Nah, hantu Tallu ana ini adalah hantu dari wanita yang telah kehilangan ketiga anak-anaknya karena pesugihan tersebut. Dirinya mati tidak tenang dan mendambakan sosok buah hatinya yang telah menjadi korban pesugihan tersebut.
Hipnotis dan menghilang dalam kabut
Banyak dari masyarakat Sulawesi Selatan mempercayai bahwa hantu Tallu Ana ini biasanya muncul ketika kabut datang. Dirinya akan memperhatikan anak-anak bermain dibalik samar kabut. Kemudian mendekati korban yang akan diculiknya dengan menghipnotisnya. Setelah di hipnotis, digandenglah tangan anak kecil tersebut dan diajaknya berjalan menghilang diantara kabut.
Beberapa daerah di Sulawesi Selatan, ada beberapa kasus yang terjadi. Dimana ketika sore hari telah tiba dan anak-anak kecil kembali ke rumah masing-masing setelah bermain. Tak lama kemudian ada orang tua yang mendatangi rumah salah satu anak yang sudah pulang. Bertanya dengan nada panik tentang keberadaan anaknya. Setelahnya semua warga membantu mencari anak yang hilang secara misterius tersebut ke berbagai pelosok desa selama berhari-hari. Hingga akhirnya di hari ketiga. Anak tersebut di temukan di tempat yang sebenarnya telah di cek beberapa kali sebelumnya secara misterius.