Kisah Misteri di Balik Jembatan Golden Gate [San Fransisco]
Jembatan ini sejak lama menjadi kebanggan kota San Fransisco dan simbol kebesaran negara adidaya Amerika Serikat. Kemegahan dan kekuatan jembatan yang bernama Golden Gate ini dinobatkan menjadi salah satu bangunan modern ‘wonder of the world’ oleh perkumpulan arsitek Amerika.
Jembatan yang didominasi warna merah ini didesain oleh tiga arsitek ternama, Joseph Strauss, Irving Morrow dan Charles Ellis. Jembatan yang menghubungkan San Fransisco Peninsula dengan Marin Country ini mulai dibangun pada 5 Januari 1933. Pembangunan Golden Gate memakan waktu hingga empat tahun.
Dibutuhkan dana senilai $27 juta untuk membangun jembatan yang memiliki panjang 1.280 meter dan ketinggian 227 meter dari permukaan laut ini. Setelah pembangunan rampung pada 19 April 1937, Golden gate pun mulai dibuka untuk publik pada 27 Mei 1937.
Hingga saat ini, jembatan Golden Gate menjadi salah satu jalur lalu lintas padat di Amerika. Kemegahan desain jembatan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong. Bahkan sejumlah film kerap menggunakan jembatan ini sebagai latar dalam sejumlah adegan.
Namun gemerlap jembatan yang kini menginjak usia 75 tahun ini ternyata menyimpan sejarah kelam. Golden Gate kerap dijadikan sebagai lokasi bagi seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya. Pada umumnya, mereka melakukan aksinya tersebut dengan cara melompat ke derasnya sungai yang dilintasi jembatan ini.
Sebuah catatan melaporkan disinyalir telah terjadi sekitar 1.500 aksi bunuh diri di jembatan ini sejak dibuka umum pada 1937. Diketahui, setiap dua pekan sekali setidaknya terjadi percobaan bunuh diri di jembatan ini.
Data tersebut membuat Golden Gate berada di urutan pertama sebagai lokasi favorit melakukan aksi bunuh diri. Data ini sekaligus mengalahkan kepopuleran hutan Aokigahara yang terletak di gunung Fuji yang sejak lama menjadi lokasi favorit bunuh diri masyarakat Jepang.
Para pelaku bunuh diri di Golden Gate tidak hanya berasal dari kota San Fransico saja, namun datang dari sejumlah kota di AS. Petugas kepolisian kerap mendapati kendaraan sewa yang terparkir begitu saja di sisi jembatan.
Ada beberapa alasan mengapa banyak yang menjadikan jembatan ini menjadi tempat favorit bunuh diri. Salah satunya itu tidak terlepas dari kondisi ketinggian Golden Gate yang mencapai 227 meter dan derasnya sungai yang berada di bawah jembatan ini.
Ketinggian jembatan dan derasnya air sungai menjadi kombinasi yang pas bagi seseorang yang ingin mengakhiri nyawanya dengan cepat. Jika benturan antara tubuh pelaku dan permukaan air tidak menyebabkan kematian, mereka bakal dipastikan tetap meregang nyawa akibat tenggelam atau karena hipotermia karena dinginnya air sungai.
Untuk meminimalisir kasus ini terus berulang, pemerintah kota memutuskan untuk menutup jembatan ini bagi para pejalan kaki di malam hari. Upaya pemerintah kota tidak berhenti di situ saja, mereka sempat mengajukan rencana untuk membangun pagar pengaman tambahan di sisi jembatan. Pemasangan pagar tambahan menjadi langkah efektif di sejumlah jembatan di dunia yang kerap jadi lokasi bunuh diri
Sayang rencana tersebut gagal direalisasikan karena kesulitan teknik, biaya tinggi, dan penolakan dari masyarakat. Pemasangan pagar tambahan dinilai bisa mengurangi estetika dan dianggap bisa mempengaruhi struktur jembatan saat diterpa badai angin kencang.
Namun pemerintah kota tetap terus melakukan berbagai upaya demi mengurangi jumlah kasus bunuh diri di jembatan ini. Berupa pemasangan papan peringatan yang berisi hubungan telepon hotline krisis yang akan membantu para calon pelaku bunuh diri. Selain itu Golden Gate juga kini dilengkapi petugas yang berpatroli untuk mengatisipasi seseorang yang tampak berencana untuk melakukan aksi bunuh diri.