Breaking News

Kamis, 04 Mei 2017

GLUNDUNG PRINGIS


GLUNDUNG PRINGIS

Glundung pringis adalah hantu atau dedemit yang cukup terkenal di Jawa Tengah atau Jawa Timur. Glundung berasal dari menggelundung atau dalam bahasa Indonesia berarti menggelinding dan pringis yang berarti meringis. Hantu ini konon berbentuk kepala tanpa badan yang menggelinding sambil meringis maka dari itu di sebut glundung pringis.
Ada sebuah cerita yang aku dengar dari simbahku tentang seseorang yang pernah melihat penampakan hantu ini. Dahulu (entah kapan tepatnya) ada seorang nenek sebut saja namanya Mbok Tuwo. Mbok Tuwo adalah seorang pedagang. Dalam kesehariannya beliau biasa berangkat pagi-pagi buta sekitar pukul 2 atau 3 pagi ke pasar untuk membeli sayur mayur yang kemudian akan di jual kembali. Mbok Tuwo selalu melewati rute yang sama setiap hari untuk ke pasar dengan berjalan kaki.
Suatu hari Mbok Tuwo melewati rute yang berbeda dari biasa dia lewati karena jarak tempuh yang lebih pendek dari rute biasanya. Waktu itu sekitar pukul 2 dini hari, perkampungan terlihat sepi karena para penghuninya masih terlelap. Lepas dari perkampungan penduduk, Mbok Tuwo harus melewati jalan setapak dengan tanah kosong di kiri kanan, jalanan itu terlihat sangat gelap karena penerangan yang memang sangat minim pada saat itu.
GLUNDUNG PRINGIS
Mbok Tuwo berjalan dengan perlahan ketika beliau melewati sebuah pemakaman umum di sisi jalan, saat tiba-tiba Mbok Tuwo sayup-sayup mendengar suara ayam. Mbok Tuwo celingukan mencari sumber suara dan terlihat benda bergerak di tengah pemakaman, dengan rasa penasaran Mbok Tuwo berjalan menuju benda itu dan suara ayam makin jelas terdengar.
Pemakaman pada saat itu hanya di batasi dengan pagar bambu sehingga Mbok Tuwo dapat masuk dengan mudah ke pemakaman. Setelah sampai di sumber suara, beliau menemukan induk ayam dan anak-anaknya meringkuk di bawah pohon kamboja. Tanpa rasa curiga dan takut sedikit pun, Mbok Tuwo mengambil induk beserta anak-anak ayam itu dan memasukkannya dalam bakul (keranjang besar yang terbuat dari anyaman bambu) yang digendong di punggungnya.
Setelah memasukkan semua, belia meneruskan perjalanan ke pasar dengan hati senang karena dapat rezeki ayam beserta anak-anaknya. Mbok Tuwo berjalan perlahan namun beban di punggungnya terasa makin berat dan berat. Mbok Tuwo pun mulai merasa ada yang tidak beres, beliau berhenti dan menurunkan bakulnya. Namun, betapa kagetnya beliau saat melihat bakul, yang ada di dalamnya bukanlah ayam namun benda bulat berambut yang bentuknya seperti kepala.
GLUNDUNG PRINGIS
Sontak Mbok Tuwo menjatuhkan bakulnya dan dari dalam bakul menggelinding sebuah kepala lengkap dengan mata putih dan lidah yang agak menjulur kemudian mulai meringis, menggelinding dan meringis hingga menghilang di balik rumput yang rimbum. Mbok Tuwo terkejut melihat penampakan glundung pringis itu dan langsung jatuh tak sadarkan diri. Akhirnya Mbok Tuwo di tolong oleh penduduk sekitar yang hendak menuju ke sawah pada pagi harinya.

Designed By Published.. Blogger Templates